Wednesday, December 23, 2015

Bangun yuk bangun....


Jadi ceritanya anak pertama saya yang masih 3,5 tahun sangat susah sekali bangun pagi. Mungkin nurun dari emaknya. Jadi untuk membuatnya membuka mata dan bersiap-siap berangkat sekolah adalah perjuangan penuh darah dan air mata. Oke. Saya lebay. Tapi memang sangat susah sekali membuatnya bangun tanpa ada drama lanjutan. 

One thing for sure. Dia harus terbangun dengan perasaan bahagia. Dengan begitu ga bakal ada cerita dia rewel selama episode mandi sampai dengan berangkat ke sekolah. Biasanya sih ada beberapa jurus yang saya terapkan. Mulai dari menciuminya sambil memuji. Misalnya, anak cantik, bangun yuk.....
Atau anak pintar, ayok sekolah. Nanti belajar sambil main. Ketemu teman banyak. Daaan, sebagainya. Kadang juga sambil digelitikin. 

Besoknya, jurus yang sama ga bisa dipakai lagi. Kadang saya ganti dengan mengiming-iminginya hadiah. Ayo yang bangun pagi mama belikan permen. Atau bangun yuk, habis ini sarapan pakai roti coklat. Si sulung pecinta nutella. Jadi ini semacam rewards yang bakal dia suka. 


Nah setelah segala macam taktik tadi dipakai dan gak berhasil, langkah pamungkas *alah* adalah video topeng monyet. Iyup. Video topeng monyet dari youtube  dengan suara maksimal. Si kakak ini antara suka dan takut sama topeng monyet. Jadi mendengar musik topeng monyet yang khas, dia akan terbangun. Minta lihat tapi digendong. Yang ini dijamin langsung sukses. Mungkin ibu-ibu lain gak perlu drama kayak saya. Mungkin juga lebih parah. Hehe. Tapi yang pasti, setiap anak itu unik. Jadi berbeda-beda pula cara penanganannya.

---any---

Thursday, January 1, 2015

Resep Andalan: Tetel

Saya yakin, semua emak-emak berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya. Salah satunya soal makanan. Yang bergizi, menggunakan bahan-bahan yang terbaik dan diolah dengan kebersihan tingkat tinggi, merupakan pilihan utama untuk mengisi perut para krucils.

Tapi apa daya, kadang keinginan tak sebanding dengan waktu yang dipunya, atau kemauan untuk menghadapi printilan seperti wadah kotor yang menumpuk habis masak, atau yang paling bikin saya patah hati adalah, anak-anak gak suka dengan apa yang sudah susah payah dimasak. Hahaha. Bisa nangis deh. Iya saya emang emak cengeng. Tapi tetep suka hore hore kok. :D

penampakan tetel
waktu digoreng
Tapii, ada satu resep andalan yang sering saya bikin, dan anak-anak selalu suka. Dan gak butuh banyak wadah untuk mengolah atau effortless. Hehehe. Itu adalah Tetel alias telur wortel. Bahannya, sebutir telur, dua buah wortel apa aja jenisnya, kan ada tuh wortel gendut lurus, ada yang wortel ujungnya besar terus ke atas semakin lancip. Sama sepotong keju dan sejumput merica.  Tetel adalah menu penolong saat emak mati gaya. Atau bosen dengan segala macam makanan lainnya. Buat bekal kalau pergi juga praktis.

How to make Tetel is so easy. Ambil mangkok, parut wortel, parut keju, masukin telur, kasih sejumput merica dan aduk rata. Goreng deh pake mentega. Digoreng sembari diaduk-aduk. Jadi misah-misah gitu deh wortelnya. Trus makan pake nasi hangat. Pasti anak-anak makan lahap.



--- any ---